Jaringan selular telah berkembang selama bertahun-tahun.
Awalnya disebut sebagai Generasi Pertama, atau sistem 1G. Pada sistem ini,
selular dirancang untuk memanfaatkan jaringan analog. Yang termasuk teknologi
1G adalah AMPS (Advance Mobile Phone System).
Generasi Kedua adalah sistem mobile 2G, diperkenalkan
memanfaatkan beberapa teknologi akses digital; TDMA (Time Division Multiple
Access) dan CDMA (Code Division Multiple Access). 2G lebih dikenal menggunakan
sistem GSM (Global System for Mobile). Selain itu juga menggunakan sistem CDMA,
yang dikenal sebagai cdmaOne atau IS-95 (Interim Standard 95). Sistem GSM masih
memiliki dukungan di seluruh dunia dan tersedia di beberapa band frekuensi,
seperti 900, 1800, 850, dan 1900 MHz. Sistem CDMA di jaringan 2G menggunakan
teknik spread spectrum dan memanfaatkan campuran kode dan waktu untuk
mengidentifikasi sel-sel dan saluran. Dengan digital, 2G mampu meningkatkan
kapasitas dan keamanan, sistem 2G juga menawarkan layanan, seperti SMS (Short
Message Service) dan circuit switched (CS) data. Variasi yang berbeda dari
Teknologi 2G dikembangkannya layanan paket data yang efisien, sehingga
meningkatkan kecepatan data. GPRS (General Packet Radio System) dan EDGE
(Enhance Data Rates for GSM Evolution) telah menjadi jalur evolusi GSM. Data
rate teoritis dari 473,6 kbps memungkinkan operator untuk menawarkan layanan
multimedia secara efisien. EDGE biasa juga dikenal sebagai generasi 2.75G.
3G (Generasi Ketiga) sistem didefinisikan oleh IMT2000
(International Mobile Telecommunications). IMT2000 mendefinisikan bahwa sistem
3G harus menyediakan tingkat transmisi yang lebih tinggi di kisaran 2Mbps
digunakan saat stasioner dan 348 kbps dalam kondisi mobile.
Berikut adalah pendukung teknologi 3G:
• WCDMA (Wideband Code Division Multiple Access) - ini
dikembangkan oleh 3GPP (Third Generation Partnership Project). WCDMA adalah
radio interface 3G UMTS (Universal Mobile Telecommunication System). Sistem
UMTS telah didesain terintegrasi dengan Core Network (CN) pada GSM, tapi dengan
akses radio yang sama sekali baru, yaitu akses radio yang didasarkan pada FDD
(Frequency Division Duplex). Penyebaran saat ini terutama di 2,1 GHz band.
Penyebaran di bawah frekuensi juga mungkin, seperti UMTS900. UMTS mendukung
suara dan multimedia,
• TD-CDMA (Time Division-Code Division Multiple Access) - ini
biasanya disebut sebagai UMTS TDD (Time Division Duplex) dan merupakan bagian
dari spesifikasi UMTS. Sistem ini memanfaatkan kombinasi CDMA dan TDMA untuk
memungkinkan alokasi sumber daya yang efisien.
• TD-SCDMA (Time Division-Syncronize Code Division Multiple
Access) - ini memiliki hubungan dengan spesifikasi UMTS dan sering
diidentifikasi sebagai UMTS-TDD chip rate yang rendah. Seperti TD-CDMA, juga
cocok untuk skenario mobilitas rendah microcell atau picocells.
• CDMA2000 - Ini adalah standar teknologi multi-carrier yang
menggunakan CDMA. Merupakan bagian dari standarisasi 3GPP2. CDMA2000 adalah
satu standar termasuk CDMA2000 EV-DO (Evolution-Data Optimized) yang memiliki
berbagai revisi. Hal ini kompatibel dengan cdmaOne.
• WiMAX (Worldwide Interoperability for Microwave Accsess) -
Ini adalah teknologi nirkabel lain yang memenuhi persyaratan IMT2000 3G.
Radio interface merupakan bagian dari standar IEEE (Institute of Electrical and
Electronics Engineers) 802.16 yang awalnya didefinisikan sistem PTP
(Point-to-Point) dan PTM (Point-to-Multipoint). Ini kemudian ditingkatkan mampu
memberikan mobilitas yang lebih besar. WiMAX Forum adalah organisasi yang
dibentuk untuk mempromosikan interoperabilitas antara vendor.
Sistem 4G (Generasi Keempat) telah diperkenalkan sebagai versi
terbaru teknologi mobile. 4G didefinisikan untuk memenuhi persyaratan yang
ditetapkan oleh ITU (International Telecommunication Union) sebagai bagian dari
IMT Advanced. Penggerak utama bagi evolusi arsitektur jaringan pada sistem 4G
adalah: basis all-IP (Internet Protocol), mengurangi biaya jaringan, mengurangi
latency data dan signalling, interworking mobility antara jaringan akses
lainnya di 3GPP dan non-3GPP, always-on bagi user experience dengan kualitas
layanan yang mendukung QoS (Quality of Services) , dan kemampuan roaming di
seluruh dunia.
Berikut sistem 4G termasuk teknologi akses-nya:
• LTE dan LTE-Advanced (Long Term Evolution) - Ini adalah
bagian dari 3GPP. Sebelumnya LTE belum memenuhi semua fitur IMT Advanced.
Namun, LTE-Advanced merupakan bagian dari yang telah dikeluarkan oleh 3GPP dan
telah dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan 4G.
• WiMAX 802.16m - IEEE dan WiMAX Forum telah mengidentifikasi
802.16m sebagai sistem 4G.
• UMB (Ultra Mobile Broadband) - ini diidentifikasi sebagai
EV-DO Rev C. Ini adalah bagian dari 3GPP2. Vendor dan operator jaringan telah
memutuskan untuk mempromosikan LTE sebagai gantinya.
Sebelum masuk ke pembahasan arsitektur LTE, akan
diperkenalkan terlebih dulu mengenai teknik-teknik Radio Interface pada sistem
3GPP, yaitu: FDMA, TDMA, CDMA, OFDMA. Selain itu akan disinggung juga mengenai
Radio Accsess Mode yaitu: FDD dan TDD.
Teknik Radio Interface dalam sistem 3GPP
Dalam sistem selular, pengguna ponsel maupun base station
berbagi media akses untuk transmisi. Empat akses transmisi yang populer adalah
adalah FDMA (Frekuensi division multiple akses), TDMA (Time Division Multiple
Access), CDMA (Code Division Multiple Access), dan OFDMA (Orthogonal Frequency
Division Multiple Access).
1. Frequency Division Multiple Access (FDMA)
Dalam rangka mengakomodasi berbagai perangkat di jaringan
wireless yang melakukan akses secara bersama-sama, FDMA membagi ketersediaan
spektrum dalam sub-band atau saluran. Dengan menggunakan teknik ini, saluran
khusus dapat dialokasikan ke pengguna, sedangkan pengguna lain menempati
saluran atau frekuensi lain. Saluran FDMA dapat berpotensi mengalami gangguan
interference. Mereka tidak bisa terlalu dekat bersama-sama karena energi dari
satu transmisi mempengaruhi saluran lain yang berdekatan. Untuk menghindari hal
tersebut, diberikan tambahan guard band antara saluran sehingga akan mampu
mengurangi interference.
Gambar 1. Teknik FDMA
2. Time Division Multiple Access (TDMA)
Dalam sistem TDMA bandwidth saluran dibagi dalam domain
waktu. Ini memberikan alokasi spektrum sempit untuk setiap pengguna. Penyaluran
dari pengguna di band yang sama dicapai dengan pemisahan frekuensi dan waktu.
Jumlah timeslots dalam bingkai TDMA tergantung pada sistem. Misalnya, GSM
menggunakan delapan timeslots. Sistem TDMA adalah digital dan karena itu
menawarkan fitur keamanan seperti pengkodean dan integritas. Selain itu, mereka
dapat menggunakan deteksi dan skema koreksi kesalahan seperti FEC (Forwad Error
Correction). Hal ini memungkinkan sistem untuk lebih tahan terhadap noise dan
gangguan dan karena itu mereka memiliki efisiensi spektrum yang lebih besar
daripada sistem FDMA.
Gambar 2. Teknik TDMA
3. Code Division Multiple Access (CDMA)
Konsep CDMA sedikit berbeda dengan FDMA dan TDMA. Bukan
seperti keduanya yang berbagi sumber daya dalam domain frekuensi atau waktu,
pada CDMA perangkat dapat menggunakan sistem pada saat yang sama menggunakan
frekuensi dan waktu secara bersamaan. Hal ini dimungkinkan karena setiap
transmisi dipisahkan menggunakan kode penyaluran unik yang direpresentasikan
oleh power. UMTS/WCDMA, cdmaOne, dan CDMA2000 semua menggunakan CDMA sebagai
teknik radio interface mereka. Namun, penggunaan kode dan bandwidth yang
digunakan oleh masing-masing teknologi berbeda. Misalnya untuk UMTS/WCDMA
menggunakan saluran bandwidth 5 MHz, sedangkan cdmaOne hanya menggunakan 1.25
MHz. Kode yang digunakan untuk mencapai orthogonality antara pengguna juga
berbeda. Dalam sistem HSDPA pada WCDMA, misalnya, saluran yang membawa data ke
pengguna memiliki total 16 kode di code tree. Jika ada beberapa pengguna dalam
sistem di timeslot yang sama penjadwalannya,
maka pengguna lain akan menggunakan code di luar 16 kode yg digunakan
untuk HSDPA tersebut, atau dengan kata lain berbeda code tree-nya. Dalam contoh
ini kode yang digunakan untuk HSDPA, merupakan penggunaan code yang tinggi,
sehingga tinggi juga tingkat data-nya. Hal tersebut merupakan keterbatasan pada
code tree terhadap kapasitas, karena kapasitas terkait dengan alokasi kode.
Penggunaan voice dan signalling mendapatkan prioritas tertinggi dalam kode, dan
kemudian data pengguna lain memanfaatkan sisa code tree. Kapasitas menjadi
tantangan pada WCDMA, karena semua pengguna menggunakan frekuensi dan waktu
yang sama dalam sel. Oleh karena itu, pengaturan kontrol power dan penjadwalan
waktu sangat penting untuk membatasi gangguan yang akan mempengaruhi kinerja
sistem.
Gambar 3. Teknik CDMA
4. Orthogonal Frequency Division Multiple Access (OFDMA)
OFDMA pada dasarnya adalah FDM. Dalam sistem FDM
konvensional, jarak antara saluran cukup lebar sehingga jumlah saluran kurang
efisien. Pada OFDMA, jarak antara saluran didesain lebih rapat dengan metode
orthogonal frequency atau frekuensi yang saling tegak lurus, sehingga mampu
meningkatkan jumlah saluran. Hal tersebut membuat spektrum frekuensi lebih
efisien. OFDMA dapat diimplementasikan pada berbagai spektrum frekuensi dengan
sedikit saja modifikasi pada sistem. OFDMA terbukri dapat mengurangi efek dari
Multipath Fading yang merugikan. Dengan sistem antena Multiple In Mulltiple Out
(MIMO), dapat mencapai efisiensi spektrum yang tinggi. Selain itu kelebihan
sistem OFDMA, saat semakin banyak pengguna terhubung dengan sistem, ukuran sel
tidak akan mengempis seperti pada CDMA. Dengan kelebihan-kelebihan tersebut maka OFDMA menjadi pilihan untuk LTE.
Gambar 4. Teknik OFDMA
Operasi Radio Access Mode
Akses radio 3GPP untuk UMTS dan sistem LTE dirancang untuk
beroperasi dalam dua mode operasi utama yaitu FDD (Frequency Division Duplex)
dan TDD (Time Division Duplex). FDD adalah mode yang umum digunakan di seluruh
dunia untuk UMTS dan LTE. Alokasi spektrum juga terikat dengan pilihan FDD atau
TDD. Misalnya, operator WiMAX telah memanfaatkan spektrum WiMAX untuk
berinvestasi dalam LTE TDD daripada FDD. Namun, dengan ketersediaan perangkat
serta kesederhanaan penyebaran, FDD masih menjadi pilihan utama di seluruh
dunia.
1. Frequency Division Duplex (FDD)
Dalam FDD, uplink terpisah dan downlink yang digunakan, yang
memungkinkan perangkat untuk mengirimkan dan menerima data pada saat yang sama.
Jarak antara uplink dan downlink saluran disebut sebagai jarak duplex. Saluran
uplink beroperasi pada frekuensi yang lebih rendah. Hal ini dilakukan karena
frekuensi yang lebih tinggi mengalami redaman lebih besar dari frekuensi yang
lebih rendah , oleh karena itu, memungkinkan ponsel untuk memanfaatkan tingkat
pengiriman lebih rendah.
Gambar 5. FDD mode
2. Time Division Duplex (TDD)
Modus TDD memungkinkan operasi full duplex menggunakan pita
frekuensi tunggal dan pembagian waktu multiplexing uplink dan downlink sinyal. Salah satu keuntungan dari TDD adalah kemampuannya untuk
memberikan asimetris uplink dan downlink alokasi. Keuntungan lainnya termasuk alokasi dinamis, peningkatan
efisiensi spektral, dan meningkatkan penggunaan teknik beamforming. Hal ini
disebabkan memiliki uplink dan downlink yang sama karakteristik frekuensi.
Jaringan selular telah berkembang selama bertahun-tahun.
Awalnya disebut sebagai Generasi Pertama, atau sistem 1G. Pada sistem ini,
selular dirancang untuk memanfaatkan jaringan analog. Yang termasuk teknologi
1G adalah AMPS (Advance Mobile Phone System).
Generasi Kedua adalah sistem mobile 2G, diperkenalkan
memanfaatkan beberapa teknologi akses digital; TDMA (Time Division Multiple
Access) dan CDMA (Code Division Multiple Access). 2G lebih dikenal menggunakan
sistem GSM (Global System for Mobile). Selain itu juga menggunakan sistem CDMA,
yang dikenal sebagai cdmaOne atau IS-95 (Interim Standard 95). Sistem GSM masih
memiliki dukungan di seluruh dunia dan tersedia di beberapa band frekuensi,
seperti 900, 1800, 850, dan 1900 MHz. Sistem CDMA di jaringan 2G menggunakan
teknik spread spectrum dan memanfaatkan campuran kode dan waktu untuk
mengidentifikasi sel-sel dan saluran. Dengan digital, 2G mampu meningkatkan
kapasitas dan keamanan, sistem 2G juga menawarkan layanan, seperti SMS (Short
Message Service) dan circuit switched (CS) data. Variasi yang berbeda dari
Teknologi 2G dikembangkannya layanan paket data yang efisien, sehingga
meningkatkan kecepatan data. GPRS (General Packet Radio System) dan EDGE
(Enhance Data Rates for GSM Evolution) telah menjadi jalur evolusi GSM. Data
rate teoritis dari 473,6 kbps memungkinkan operator untuk menawarkan layanan
multimedia secara efisien. EDGE biasa juga dikenal sebagai generasi 2.75G.
3G (Generasi Ketiga) sistem didefinisikan oleh IMT2000
(International Mobile Telecommunications). IMT2000 mendefinisikan bahwa sistem
3G harus menyediakan tingkat transmisi yang lebih tinggi di kisaran 2Mbps
digunakan saat stasioner dan 348 kbps dalam kondisi mobile.
Berikut adalah pendukung teknologi 3G:
• WCDMA (Wideband Code Division Multiple Access) - ini
dikembangkan oleh 3GPP (Third Generation Partnership Project). WCDMA adalah
radio interface 3G UMTS (Universal Mobile Telecommunication System). Sistem
UMTS telah didesain terintegrasi dengan Core Network (CN) pada GSM, tapi dengan
akses radio yang sama sekali baru, yaitu akses radio yang didasarkan pada FDD
(Frequency Division Duplex). Penyebaran saat ini terutama di 2,1 GHz band.
Penyebaran di bawah frekuensi juga mungkin, seperti UMTS900. UMTS mendukung
suara dan multimedia,
• TD-CDMA (Time Division-Code Division Multiple Access) - ini
biasanya disebut sebagai UMTS TDD (Time Division Duplex) dan merupakan bagian
dari spesifikasi UMTS. Sistem ini memanfaatkan kombinasi CDMA dan TDMA untuk
memungkinkan alokasi sumber daya yang efisien.
• TD-SCDMA (Time Division-Syncronize Code Division Multiple
Access) - ini memiliki hubungan dengan spesifikasi UMTS dan sering
diidentifikasi sebagai UMTS-TDD chip rate yang rendah. Seperti TD-CDMA, juga
cocok untuk skenario mobilitas rendah microcell atau picocells.
• CDMA2000 - Ini adalah standar teknologi multi-carrier yang
menggunakan CDMA. Merupakan bagian dari standarisasi 3GPP2. CDMA2000 adalah
satu standar termasuk CDMA2000 EV-DO (Evolution-Data Optimized) yang memiliki
berbagai revisi. Hal ini kompatibel dengan cdmaOne.
• WiMAX (Worldwide Interoperability for Microwave Accsess) -
Ini adalah teknologi nirkabel lain yang memenuhi persyaratan IMT2000 3G.
Radio interface merupakan bagian dari standar IEEE (Institute of Electrical and
Electronics Engineers) 802.16 yang awalnya didefinisikan sistem PTP
(Point-to-Point) dan PTM (Point-to-Multipoint). Ini kemudian ditingkatkan mampu
memberikan mobilitas yang lebih besar. WiMAX Forum adalah organisasi yang
dibentuk untuk mempromosikan interoperabilitas antara vendor.
Sistem 4G (Generasi Keempat) telah diperkenalkan sebagai versi
terbaru teknologi mobile. 4G didefinisikan untuk memenuhi persyaratan yang
ditetapkan oleh ITU (International Telecommunication Union) sebagai bagian dari
IMT Advanced. Penggerak utama bagi evolusi arsitektur jaringan pada sistem 4G
adalah: basis all-IP (Internet Protocol), mengurangi biaya jaringan, mengurangi
latency data dan signalling, interworking mobility antara jaringan akses
lainnya di 3GPP dan non-3GPP, always-on bagi user experience dengan kualitas
layanan yang mendukung QoS (Quality of Services) , dan kemampuan roaming di
seluruh dunia.
Berikut sistem 4G termasuk teknologi akses-nya:
• LTE dan LTE-Advanced (Long Term Evolution) - Ini adalah
bagian dari 3GPP. Sebelumnya LTE belum memenuhi semua fitur IMT Advanced.
Namun, LTE-Advanced merupakan bagian dari yang telah dikeluarkan oleh 3GPP dan
telah dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan 4G.
• WiMAX 802.16m - IEEE dan WiMAX Forum telah mengidentifikasi
802.16m sebagai sistem 4G.
• UMB (Ultra Mobile Broadband) - ini diidentifikasi sebagai
EV-DO Rev C. Ini adalah bagian dari 3GPP2. Vendor dan operator jaringan telah
memutuskan untuk mempromosikan LTE sebagai gantinya.
Sebelum masuk ke pembahasan arsitektur LTE, akan
diperkenalkan terlebih dulu mengenai teknik-teknik Radio Interface pada sistem
3GPP, yaitu: FDMA, TDMA, CDMA, OFDMA. Selain itu akan disinggung juga mengenai
Radio Accsess Mode yaitu: FDD dan TDD.
Teknik Radio Interface dalam sistem 3GPP
Dalam sistem selular, pengguna ponsel maupun base station
berbagi media akses untuk transmisi. Empat akses transmisi yang populer adalah
adalah FDMA (Frekuensi division multiple akses), TDMA (Time Division Multiple
Access), CDMA (Code Division Multiple Access), dan OFDMA (Orthogonal Frequency
Division Multiple Access).
1. Frequency Division Multiple Access (FDMA)
Dalam rangka mengakomodasi berbagai perangkat di jaringan
wireless yang melakukan akses secara bersama-sama, FDMA membagi ketersediaan
spektrum dalam sub-band atau saluran. Dengan menggunakan teknik ini, saluran
khusus dapat dialokasikan ke pengguna, sedangkan pengguna lain menempati
saluran atau frekuensi lain. Saluran FDMA dapat berpotensi mengalami gangguan
interference. Mereka tidak bisa terlalu dekat bersama-sama karena energi dari
satu transmisi mempengaruhi saluran lain yang berdekatan. Untuk menghindari hal
tersebut, diberikan tambahan guard band antara saluran sehingga akan mampu
mengurangi interference.
Gambar 1. Teknik FDMA |
2. Time Division Multiple Access (TDMA)
Dalam sistem TDMA bandwidth saluran dibagi dalam domain
waktu. Ini memberikan alokasi spektrum sempit untuk setiap pengguna. Penyaluran
dari pengguna di band yang sama dicapai dengan pemisahan frekuensi dan waktu.
Jumlah timeslots dalam bingkai TDMA tergantung pada sistem. Misalnya, GSM
menggunakan delapan timeslots. Sistem TDMA adalah digital dan karena itu
menawarkan fitur keamanan seperti pengkodean dan integritas. Selain itu, mereka
dapat menggunakan deteksi dan skema koreksi kesalahan seperti FEC (Forwad Error
Correction). Hal ini memungkinkan sistem untuk lebih tahan terhadap noise dan
gangguan dan karena itu mereka memiliki efisiensi spektrum yang lebih besar
daripada sistem FDMA.
Gambar 2. Teknik TDMA |
3. Code Division Multiple Access (CDMA)
Konsep CDMA sedikit berbeda dengan FDMA dan TDMA. Bukan
seperti keduanya yang berbagi sumber daya dalam domain frekuensi atau waktu,
pada CDMA perangkat dapat menggunakan sistem pada saat yang sama menggunakan
frekuensi dan waktu secara bersamaan. Hal ini dimungkinkan karena setiap
transmisi dipisahkan menggunakan kode penyaluran unik yang direpresentasikan
oleh power. UMTS/WCDMA, cdmaOne, dan CDMA2000 semua menggunakan CDMA sebagai
teknik radio interface mereka. Namun, penggunaan kode dan bandwidth yang
digunakan oleh masing-masing teknologi berbeda. Misalnya untuk UMTS/WCDMA
menggunakan saluran bandwidth 5 MHz, sedangkan cdmaOne hanya menggunakan 1.25
MHz. Kode yang digunakan untuk mencapai orthogonality antara pengguna juga
berbeda. Dalam sistem HSDPA pada WCDMA, misalnya, saluran yang membawa data ke
pengguna memiliki total 16 kode di code tree. Jika ada beberapa pengguna dalam
sistem di timeslot yang sama penjadwalannya,
maka pengguna lain akan menggunakan code di luar 16 kode yg digunakan
untuk HSDPA tersebut, atau dengan kata lain berbeda code tree-nya. Dalam contoh
ini kode yang digunakan untuk HSDPA, merupakan penggunaan code yang tinggi,
sehingga tinggi juga tingkat data-nya. Hal tersebut merupakan keterbatasan pada
code tree terhadap kapasitas, karena kapasitas terkait dengan alokasi kode.
Penggunaan voice dan signalling mendapatkan prioritas tertinggi dalam kode, dan
kemudian data pengguna lain memanfaatkan sisa code tree. Kapasitas menjadi
tantangan pada WCDMA, karena semua pengguna menggunakan frekuensi dan waktu
yang sama dalam sel. Oleh karena itu, pengaturan kontrol power dan penjadwalan
waktu sangat penting untuk membatasi gangguan yang akan mempengaruhi kinerja
sistem.
Gambar 3. Teknik CDMA |
4. Orthogonal Frequency Division Multiple Access (OFDMA)
OFDMA pada dasarnya adalah FDM. Dalam sistem FDM
konvensional, jarak antara saluran cukup lebar sehingga jumlah saluran kurang
efisien. Pada OFDMA, jarak antara saluran didesain lebih rapat dengan metode
orthogonal frequency atau frekuensi yang saling tegak lurus, sehingga mampu
meningkatkan jumlah saluran. Hal tersebut membuat spektrum frekuensi lebih
efisien. OFDMA dapat diimplementasikan pada berbagai spektrum frekuensi dengan
sedikit saja modifikasi pada sistem. OFDMA terbukri dapat mengurangi efek dari
Multipath Fading yang merugikan. Dengan sistem antena Multiple In Mulltiple Out
(MIMO), dapat mencapai efisiensi spektrum yang tinggi. Selain itu kelebihan
sistem OFDMA, saat semakin banyak pengguna terhubung dengan sistem, ukuran sel
tidak akan mengempis seperti pada CDMA. Dengan kelebihan-kelebihan tersebut maka OFDMA menjadi pilihan untuk LTE.
Gambar 4. Teknik OFDMA |
Operasi Radio Access Mode
Akses radio 3GPP untuk UMTS dan sistem LTE dirancang untuk
beroperasi dalam dua mode operasi utama yaitu FDD (Frequency Division Duplex)
dan TDD (Time Division Duplex). FDD adalah mode yang umum digunakan di seluruh
dunia untuk UMTS dan LTE. Alokasi spektrum juga terikat dengan pilihan FDD atau
TDD. Misalnya, operator WiMAX telah memanfaatkan spektrum WiMAX untuk
berinvestasi dalam LTE TDD daripada FDD. Namun, dengan ketersediaan perangkat
serta kesederhanaan penyebaran, FDD masih menjadi pilihan utama di seluruh
dunia.
1. Frequency Division Duplex (FDD)
Dalam FDD, uplink terpisah dan downlink yang digunakan, yang
memungkinkan perangkat untuk mengirimkan dan menerima data pada saat yang sama.
Jarak antara uplink dan downlink saluran disebut sebagai jarak duplex. Saluran
uplink beroperasi pada frekuensi yang lebih rendah. Hal ini dilakukan karena
frekuensi yang lebih tinggi mengalami redaman lebih besar dari frekuensi yang
lebih rendah , oleh karena itu, memungkinkan ponsel untuk memanfaatkan tingkat
pengiriman lebih rendah.
Gambar 5. FDD mode |
2. Time Division Duplex (TDD)
Modus TDD memungkinkan operasi full duplex menggunakan pita
frekuensi tunggal dan pembagian waktu multiplexing uplink dan downlink sinyal. Salah satu keuntungan dari TDD adalah kemampuannya untuk
memberikan asimetris uplink dan downlink alokasi. Keuntungan lainnya termasuk alokasi dinamis, peningkatan
efisiensi spektral, dan meningkatkan penggunaan teknik beamforming. Hal ini
disebabkan memiliki uplink dan downlink yang sama karakteristik frekuensi.
Alokasi Spectrum UMTS dan LTE
Salah satu faktor utama dalam sistem selular adalah spektrum
frekuensi yang digunakan. Sistem 2G, 3G, dan 4G menawarkan beberapa pilihan
band frekuensi. Hal ini tergantung pada regulator di masing-masing Negara dan
ketersediaan spektrum yang dibagi antara operator jaringan di suatu negara.
Dukungan perangkat dengan band frekuensi yang berbeda didorong
oleh kemampuan hardware. Oleh karena itu, tidak semua band yang didukung oleh
satu perangkat. Tergantung kebutuhan pasar, mana perangkat atau service yang
sedang dikomersilkan.
LTE menggunakan saluran variabel bandwidth 1,4, 3, 5, 10, 15,
atau 20 MHz. Yang paling umum digunakan di seluruh dunia adalah 5 atau 10MHz.
LTE 20MHz mulai digunakan, terutama di band seperti 2,6 GHz serta 1,8 GHz
setelah frekuensi re-farming.
LTE FDD-membutuhkan dua frekuensi, satu untuk downlink dan
satu lagi untuk uplink. Frekuensi carrier ini masing-masing dinamakan frekuensi
radio EARFCN (E-UTRA Absolute Frequency Channel Number). Sebaliknya, LTE
TDD-hanya memiliki satu EARFCN.
Tabel 1. Band Frekuensi UMTS FDD |
Tabel 2. Band Frekuensi LTE FDD |
No comments:
Post a Comment